Selasa, 17 April 2012

berbagai kata

 isi hati untuk kesejatian diri
seiring mutiara yang ku lepas berlahan kan ku tanam hati ini untukmu
tak ada lagi senyum sejati merangkul dalam kalung suci karenamu
memang aku binatang jalan dari kumpulan orang-orang terbuang
yang tak ada kepuasan sejati untuk mu seorang
dikala itu aku sering lontarkan motifasi
dendangan hatipun merajuk inginkandirimu karna engkau alami

sungguh erinis sekali jiwa ini menantipun tak dimengerti
oh..... memang bodoh hati ini

sekarang aku tau,
untuk apa aku mencari cinta sejati bila tak abadi
untuk apa aku menyelami hatimu namun enkau tak mengerti
sungguh aku teropsesi oleh cinta dunia ilahi robbi

sekarang waktu merubah hidup ku tuk menemukan kesejatian diri
kan ku cari keajaiban yang memang tak patut di datangkan di dunia ini
tapi aku yakin yang maha tau kan memberiku hati yang murni
aku yakin yang maha bisa kan memberiku kecikupan dalam menjalani hidup ini
semoga perjalananku ini tak kan sia-sia
karna aku yakin hidupku ini bukan aku jalani karna aku,tapi karna sang pencipta
karna kerangka kehidupan sudah terbuka lebar
tinggal menyamakan meluruskan sebuah kehidupan..
 
Awalnya hijau..
Lalu mulai menguning..
Lalu oranye..
Dan kemudian memerah indah
Kutatap semua, waktu demi waktu
Menikmati perubahannya, detik demi detik..
Sangat menyenangkan, mengamati proses alaminya..
segere...... dipagi hari dengan secangkir kopi.....
sepucuk pagi
merengkuh riuh napasmu
hati yang membelukar
semak semakin liar

segepok sunyi
merangkum kisahmu
dibelantara dunia yang berkelakar
semakin derap kusapa wajahmu
dan kapal telah lepas jangkar

di lautku sepucuk pagi
berhibuk kelubukmu
pedih
ombak menepi dibelantara pantai hatimu yang cemar
semak kalbumu pun retak
meski masih tampak liar
aku merindu sunyi dari kisahmu: dunia yang bundar
kini kusapa wajahmu dengan gentar
karena kapal t'lah lepas jangkar
dan dadamu membekas memar
 
aku mrasa hdup ini tak berarti
merasa sepi
mrasa sndiri
merasa diabaikan hati

aku
mreka
susah trtolong
anjing-anjing berserakan di sepanjang bangku penghormatan,
bedebah amanat dibuatnya untuk kepentingan,
memang anjing tak tau diri,
lihatlah mereka yng memberimu penghormatan,
menangis hingga tak sadar diri mereka kehilangan harga,
jatidirimu kemana....apa sudah tak ada,apa memang tak punya....

bedebah bangsat memang itu harga yang engkau punya,,,,,kata iwanFales dalam negri kaya

Negeri ini memang kaya
Kaya orangnya, kaya binatangnya
Negeri ini memang kaya
Kaya alamnya, kaya budayanya
Negeri ini memang kaya
Kaya pejabatnya, kaya penjahatnya
Negeri ini memang kaya
Kaya idenya, kaya sejarahnya
Negeri ini memang kaya


Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Hei, Bung Karno...
Nyenyakkah tidur abadimu
Kudatang mengganggu istirahatmu

Negeri ini memang kaya
Kaya rakyatnya yang menangis diujung parang
Kaya harapan, kaya agamanya

Merah putih termangu
Terkulai berdebu dipojok gedung bekas penjajah
Pancasila meronta
Garuda tertatih melayang pergi
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Sebarkan kembang ibu yang letih
Hei, Bung Karno...
Nyeyakkah tidur abadimu
Inikah nyanyian kecewa
Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Akankah kisahmu menjadi api
Hei, Bung Karno...
Nyenyakkah tidur abadimu
Dingin yang aneh menyiksa negeri

Merah putih termangu
Terkulai berdebu dipojok gedung bekas penjajah
Pancasila meronta
Garuda tertatih melayang pergi
Negeri ini memang kaya

Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Maafkanlah aku yang cengeng
Hei, Bung Karno...
Nyeyakkah tidur abadimu
Tularkan keberanianmu itu
Hei, Bung Karno...
Aku bersimpuh di makammu
Suaramu menggelegar di kalbu
Hei, Bung Karno...
Nyeyakkah tidur abadimu
Biarlah mimpi itu kan nyata

Negeri ini memang kaya
Kaya penguasanya yang miskin hatinya
Kaya marahnya Indonesia Raya
Negeri ini memang kaya.

ya.... begitu lah sbenarnya...
tp jatidiri bangsa sudah dihancurkan oleh bangsanya sendiri...
 
Indonesia raya
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman di Bandung pada tahun 1924, lagu ini juga dilindungi oleh hukum di indonesia. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1958

Lirik Aslinya :

Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanya,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
Refrain
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

Tapi sekarang ini, lagu indonesia raya yang sering kita nyanyikan disaat upacara bendera, liriknya sudah berbeda.

Lirik lagu indonesia raya modern :

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
 
 
aku mrasa hdup ini tak berarti
merasa sepi
mrasa sndiri
merasa diabaikan hati

aku
mreka
susah trtolong
 
anjing-anjing berserakan di sepanjang bangku penghormatan,
bedebah amanat dibuatnya untuk kepentingan,
memang anjing tak tau diri,
lihatlah mereka yng memberimu penghormatan,
menangis hingga tak sadar diri mereka kehilangan harga,
jatidirimu kemana....apa sudah tak ada,apa memang tak punya....

bedebah bangsat memang itu harga yang engkau punya,,,,,
 
saat aku memandangmu aku merasa lemah
saat aku menyapamu terasa tubuh penuh dengan pasrah
apa maksud semua ini....
apa aku terbawa bayang lalu...

oh.....
shok
 
malam sendiri......
eh... datang pengacau kerdil menggigiti tubuh ku...
memang semua diciptakan saling bersinambungan dalam hidup ini.
tapi ya jangan membuat yang lain merasa tak nyaman dong,,,,,
kan jadi tangan gak bisa tenang ne....
nyamuk baek....... kamu boleh gigit asal dengan satu syarat ya.....
jangan sanpai aku terasa,kalau terasa ya tw aja akibatnya....
tangan ku lama-lama bisa menjadikanmu sebuah peyek imut.....
hahaha
 
mungkin detik jam waktu terurai terjang angan bijag
merunduk derajat sang kasta terhadang
meski kosong raup wajah teropsesi oleh keriputnya
seharusnya sadar dengan lakon grindaynya
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dalam penulisan ini kami berharap para pembaca bisa menikmati. dan penulis menerima pesanan dan komentar oleh semua pengunjung Blog saya.semoga bermanfaat bagikita semua dan menjadikan sebuah solusi dalam kesulitan.

terimakasih atas kunjungannya....